rnlink.org — Hari Trauma Sedunia diperingati di tanggal 17 Oktober tiap tahunnya dengan tujuan untuk kurangi peristiwa trauma dalam masyarakat, termasuk luka trauma berat dan enteng yang terjadi di beberapa bidang industri dan tetap jadi permasalahan dari tahun ke tahun.
Dikutip dari National Today, Hari Trauma Sedunia pertama kalinya dicetuskan di tahun 2011 di New Delhi India. Tingginya tingkat rasio angka kematian karena kecelakaan lalu lintas di negara itu, diprediksi lebih dari 400 orang kehilangan nyawa.
Kecelakaan lalu lintas dipandang seperti salah satunya pemicu umum pengalaman dari traumatis di penjuru dunia. Pengalaman traumatis bisa juga karena dari operasi militer, kekerasan dalam rumah tangga, dan kekerasan seksual.
Pengalaman-pengalaman ini, bila tidak diatasi pas, bisa menyebabkan korban menanggung derita Masalah Depresi Pascatrauma (PTSD).
Berdasarkan catatan yang dari era kelima, trauma SM kelihatan di Yunani Kuno dan disampaikan antara beberapa prajurit sepanjang Perang Saudara Amerika di tahun 1860-an.
Peringatan hari trauma sedunia berniat untuk menyorot usaha pengamanan nyawa dan langkah tangani beberapa kasus genting secara betul, dan bisa tingkatkan kesadaran berkenaan imbas trauma pada kesehatan fisik dan mental.
Menolong beberapa orang sama-sama hilangkan rasa trauma akan suatu hal, dan diharap dapat membuat warga mempunyai informasi yang cukup mengenai langkah menangani trauma.