rnlink.orgĀ – Ibunda Helena Lim, Hoa Lien, disebutkan mendatangi sidang dengan jadwal pembacaan keputusan anaknya untuk memberi support kepribadian.
Helena adalah pemilik perusahaan money changer mgo55 PT Quantum Skyline Exchange (QSE) yang dijatuhi hukuman lima tahun penjara dan denda Rp 750 juta subsidair enam bulan kurungan dalam kasus korupsi tata niaga timah.
“Hoa Lien tiba ke pengadilan untuk memberi support kepribadian dengan keinginan besar hakim bisa memberi keadilan,” kata kuasa hukum Helena, Andi Ahmad Nur Darwin, selesai persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024).
Andi menjelaskan, Hoa Lien menanyakan anaknya yang bekerja sebagai pedagang valuta asing (valas) tapi ikut ditahan dalam kasus korupsi pada tata niaga komoditas timah.
Advokat itu menjelaskan, Hoa Lien yang telah berumur 79 tahun tiba ke sidang dengan keinginan anaknya itu dapat pulang dan bergabung di dalam rumah saat sebelum dia wafat.
Kemauan ini, kata Andi, sebelumnya pernah Hoa Lien berikan saat dicheck sebagai saksi a de charge atau saksi memudahkan untuk anaknya.
Tetapi, kemauan Hoa Lien tidak diwujudkan karena Helena dipastikan bisa dibuktikan bersalah menolong tersangka Harvey Moeis dan teman-teman mengurus hasil korupsi.
“Dari pemikiran hakim, hakim tidak merestui kemauannya dan doanya belum sempat dijawab hingga Helena tidak dapat pulang,” tutur Andi.
Peristiwa histeris Berdasar pengamatan Kompas.com di lokasi, Hoa Lien 2x menangis histeris waktu ikuti jalannya persidangan.
Saat majelis hakim tengah membacakan pemikiran keputusan, wanita lansia itu menangis dan tidak sadarkan diri di ruangan sidang.
Ini membuat Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat hentikan hakim anggota yang sedang membaca pemikiran.
Hakim lalu minta faksi keluarga dan petugas pengadilan keluarkan Hoa Lien dari ruangan sidang. Petugas dan keluarga juga segera menolong bawa keluar Hoa Lien dari ruangan sidang.
“Ganti saja gunakan nyawa saya,” kata Hoa Lien saat sebelum dibawa keluar dan tidak sadar diri.
Sesudah tenang, Hoa Lien selanjutnya menanti persidangan di lobi pengadilan. Dia menanti anaknya di muka pintu sidang.
Sesudah vonis lima tahun penjara untuk Helena diketuk, Hoa Lien menangis lagi histeris.
Dia menyongsong anaknya dan merengkuhnya sambil menangis dan berteriak meminta untuk pulang.
“Pulang sini sayang, pulang anakku.
Ya ampun,” tutur Hoa Lien histeris.
“Mati mamah, Nak, mati mamah, sayang, pulang,” katanya kembali.
Dalam kasus ini, majelis hakim mengatakan Helena bisa dibuktikan menyalahi Pasal 2 Ayat (1) juncto Pasal 18 Undang-Undang mengenai Pembasmian Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 56 Kedua KUHP seperti tuduhan kesatu primair.
Helena dipandang bisa dibuktikan menolong Harvey Moeis kumpulkan uang hasil korupsi bekerja sama perusahaan smelter swasta dengan PT Timah Tbk.
Uang panas itu dikaburkan salah satunya lewat transaksi bisnis money changer Helena Lim.