rnlink.org – Dikutip dari media situs ahotelinitaly, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Tugas Umum (PU) mengatakan instansi pengurus infrastruktur negara itu tidak mengaplikasikan bekerja dari tempat mana saja (work from anywhere/WFA) atau kerja di rumah (work from home/WFH), ingat perlu kesiagaan setiap saat.
“Karena kita kan stand by. Saat ini banjir hidrometeorologis, musibah alam mendadak, jika kita suruh WFH, mereka harus tiba ke lapangan. Bagaimana donk?,” kata Sekjen Kementerian PU Mohammad Zainal Fatah dijumpai di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, berkaitan Tubuh Kepegawaian Negara (BKN) yang merencanakan mengaplikasikan WFA, hal itu bisa dilaksanakan di kementerian dan instansi lain. Tetapi untuk Kementerian PU hal itu tidak dapat dilaksanakan.
“Ada kementerian yang bisa demikian, tetapi menurut saya (Kementerian) PU tidak dapat seperti begitu, tidak dapat. Andaikan barusan ada musibah, saat hanya kirim pakai Zoom?,” ucapnya.
Selanjutnya, dianya memberikan contoh, dalam kurun waktu dekat faksinya harus membuat posko penyiapan lebaran Idul Fitri. Hingga pilihan WFA tidak dapat dilaksanakan.
“Masak poskonya hanya diisikan oleh camera, kan mustahil,” katanya juga.
Awalnya, Kementerian Pemberdayaan Aparat Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menjelaskan jika kementerian/instansi (K/L) atau pemda (pemda) dapat bekerja dari tempat mana saja atau WFA untuk memberikan dukungan peraturan efisiensi bujet.
Tetapi, Kementerian PANRB mengutamakan supaya K/L atau pemda perlu menjaga dua konsep dalam implementasi peraturan WFA itu.
“Pertama, sasaran performa masih tetap terwujud sesuai rencana organisasi. Ke-2 , servis ke warga dan penopang kebutuhan masih tetap maksimal, tanpa masalah atau pengurangan kualitas,” kata Kepala Agen Data, Komunikasi dan Informasi Public Kementerian PANRB Mohammad Averrouce saat dikontak ANTARA di Jakarta, Kamis (6/2).