Site icon Rnlink.org

Adat Fua Pah Warga Dawan dan Enam Tahapnya

Adat Fua Pah Warga Dawan dan Enam Tahapnya

Adat fua pah sebuah adat ritual agraris punya warga Dawan yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT). Adat tersebut hidup dan terus diperkembangkan dalam warga Dawan sampai sekarang ini.

Warga Dawan di Kabupaten Timor tengah Selatan, NTT, melakukan adat ini sebagai adat penyembahan arwah. Adat ini sudah menebar sampai ke Kabupaten Timor tengah Utara.

Mencuplik dari situs dapobas.kemdikbud.go.id, adat ini dilakukan di tempat-temapt tertentu, seperti kebun, gunung, dan bukit. Karena dipakai sebagai adat penyembahan arwah, adat ini juga mempunyai peranan magic dan spiritual.

Disamping itu, adat fua pah mempunyai peranan yang riil dan efisien dan intensifikasi, yaitu salah satunya usaha tingkatkan hasil pertanian atau agraris dengan memproses tempat yang terdapat.

Warga di tempat yakin ada kehadiran uis pah atau pah tuaf. Mereka ialah makhluk lembut yang dipandang bikin rugi manusia.

Beberapa warga Dawan menyebutkan makhluk itu sebagai setan yang menempati beberapa pohon dan tempat yang lain. Untuk ambil hati dan menghindar dari amarah pah tuaf, mereka memberi beragam korban persembahan dalam upacara adat fua pah.

Adat fua pah sebetulnya sebuah adat ciri khas yang ada pada kebudayaan pertanian tradisionil. Ritual pemberian korban sebagai persembahan ke uis pah dan pah tuaf dilakukan dalam enam tingkatan aktivitas pertanian, dimulai dari buka kebun baru sampai tahapan memetik sampai menuai hasil kebun dan bersyukur ke uis neno berdasar hasil panen berlimpah.

Adapun kernam tingkatan itu ialah tahapan menebas rimba (lef nono//tafek hau ana), tahapan membakar rimba (polo nopo//sifo nopo), tahapan menanam (lef boen no’o), tahapan perkembangan tanaman (eka ho’e), tahapan panenan pertama (tasana mate), dan tahapan panenan usai (tnibun bola’if ma aen tauf). Sampai sekarang, warga Dawan tetap melakukan adat fua pah.

Exit mobile version